Memenuhi undangan dari MKKS SMK Swasta Kab Lumajang dalam giat rapat koordinasi MKKS dengan agenda tunggal yaitu pembinaan persiapan pelaksanaan PKKS tahun 2023, bertempat di SMK Nurul Huda Tekung.
Kegiatan dihadiri oleh seluruh anggota MKKS SMK Swasta yang diketuai oleh Habibullah, SPd. MA yang juga Kepala SMK Al Maliki Sukodono. Dalam kesempatan ini Pengawas SMK Kab. Lumajang yaitu saya sendiri beserta ibu Retna Irrawati, M.Eg berkenan memberikan pembinaan seputar persiapan pelaksanaan PKKS tahun 2023.
Sebagai bahan pembuka saya paparkan tentang model kompetensi kepala sekolah berdasarkan Perdirjen GTK no 6565 sebagai dasar instrumen PKKS. Dan selanjutnya aplikasi (excel) yang akan digunakan untuk membantu pelaksanaan PKKS dipaparkan oleh ibu Retna.
Salah satu tusi pengawas sekolah dalam era merdeka belajar adalah mendampingi KS dalam penyusunan Rencana Kerja Sekolah yang meliputi RKJM-RKT-RKAS.
Oleh karena itu sesuai dengan permintaan kepala sekolah hari ini saya mendampingi kepala sekolah dan tim yang terdiri dari para wk dan kaprog juga para bendahara dan operator SMK Negeri Pasirian.
Giat hari ini merupakan awal karena pekerjaan penyusunan RKS tentu tidak dapat diselesaikan dalam sehari. Adapun mekanisme yang disepakati adalah memasukkan semua rekomendasi program dari rapor pendidikan kedalam RKT dan memasukkan semua usulan dari para wk dan kaprog. Setelah itu oleh tim yang ditunjuk dan dibawah kendali ks akan menyatukan dan mengklasifikasi menurut 8 standar pendidikan serta memilih program menurut prioritas dan sesuai dengan kekuatan anggaran sekolah.
Penyelesaian RKT disepakati seminggu berikutnya dapat diselesaikan, baru kemudian berlanjut Penyusunan RKAS yang harus dikumpulkan ke cabang dinas sebelum tanggal 16 November 2024.
Dalam proses pendampingan kali ini saya memaparkan alur proses penyusunan Rencana Kerja Sekolah (RKS) sebagai sebuah sistem yang sekarang lebih dikenal dengan Perencanaan Berbasis Data (PBD). Kenapa disebut PBD ? karena di era merdeka belajar ini sekolah dalam menyusun perencanaannya harus mengacu kepada rapor pendidikan dengan menggunakan alur Identifikasi, Refleksi dan Benahi.
Pembanahan itulah yang aslinya merupakan program kerja sekolah yang dibreakdown dari rekomendasi rapor pendidikan. Perlu diketahui bahwa apa yang harus dibenahi itu tidak selalu membutuhkan pembiayaan, artinya ada program yang pelaksanaannya tidak membutuhkan biaya, sebaliknya yang membutuhkan pembiayaan harus dituangkan dalam Rencana Kerja Anggaran Sekolah (RKAS).
Jika satuan pendidikan sudah menerapkan alur diatas sudah dapat dipastikan bahwa antara RKJM-RKT dan RKAS memiliki benang merah. Pengalaman selama 3 tahun terakhir selaku Pengawas Sekolah jarang sekali menemui ketiganya menunjunkkan adanya keterkaitan, yang disebabkan dalam penyusunanya antara RKT dan RKAS dilakukan dalam waktu yang berbeda dan oleh orang berbeda juga, serta proses validasi yang dilakukan oleh kantar cabang dinas jarang sekali melihat dan berdasar RKT nya.
Ada hal yang menarik dalam pendampingan kali ini di SMK Negeri Pasirian, antara kepala sekolah masih baru dua minggu menjabat (promosi) sebagai kepala sekolah, semua tim (WK, Kaprog, Bendahara) mengakui bahwa RKJM-RKJ-RKAS selama ini belum ada keterkaitan karena dikerjalan oleh tim yang berbeda dan dalam waktu yang berbeda, dan sebagaian dari peserta/para staff tim manajemen ada yang merasa bahwa selama 3 (tiga) tahun terakhir tidak dilibbatkan dalam penyusunan rendana kerja sekolah.
Berbicara dan berdiskusi tentang Penerapan Budaya Kerja Industri di SMK memang sangat menarik, tetapi menjadi sangat menantang jika SMK nya berada di lingkungan Pondok Pesantren.
Pada kegiatan hari ini tepatnya di SMK Al Maliki Sukodono mendapatkan pendampingan dari Universitas Negeri Malang yang juga pelaku industri di bidang Fashion Samsuga, yaitu Dr. Agus Sunandar, S.Pd, M.Sn
Dalam paparannya pak Agus antara lain menyampaikan true storynya di dunia fashion, tren industri fashion di Indonesia kedepan, dan juga yang sangat penting adalah kompetensi apa yang dibutuhkan oleh industri fashion.
Hal ini terkait dengan program SMK Pusat Keunggulan di SMK Al Maliki untuk Bidang Desain dan Produksi Busana.
Pada sesi berikutnya merupakan sesi yang sangat menantang bagi saya sebagai narasumber dengan tema Penerapan Budaya Kerja Industri di SMK.
Menjadi sangat menantang karena sebagian besar dari SMK yang berada di lingkungan Pondok Pesantren pernah saya temui dan juga dampingi masih jauh dari ideal sebagai SMK berstandar industri. Bukan saja tentang sarana prasarana, tetapi tentang budaya kerja, budaya Resik, Ringkas, Rapi, Rajin, dan Rawat.
Akhir dari workshop kali ini saya mengajak para guru untuk berubah dan menyesuaikan diri juga model pembelajaran sehingga lulusan dapat beradaptasi dan mengikuti perkembangan zaman. Untuk itu para guru mencoba untuk mengindentifikasi dan merencanakan program-program atau budaya kerja industri yang dapat diterapkan di sekolah.
SMK Satelit Lumajang ijin operasionalnya akan segera berakhir, oleh karena itu dalam proses pengajuan perpanjangan ijinnya memerlukan rekomendasi dari kantor cabang dinas pendidikan.
Rekomendasi tersebut didahului dengan Verifikasi dan Validasi sebagaimana instrumen yang ada.
Bagi SMK Satelit tantangan terberat adalah bagaimana meningkatkan animo masyarakat yang wujudnya adalah peningkatan jumlah siswa.
Saat ini jumlah siswa sebanyak 28 orang yang terdiri dari kelas X 8 orang, kelas XI 14 orang dan ketat XII 6 orang.
Jumlah ini terus berkurang selama tiga tahun terakhir.
Sekolah ini berada dibawah naungan pondok pesantren Hidayatull Hasan.
Setelah dilantik dan serah terima jabatan Kepala SMK yaitu : SMK Negeri Pasirian, SMK Negeri Klakah, SMK Negeri Tempeh, dan SMK Negeri Tempursari yang keempatnya adalah Kepala Sekolah promosi dan juga berasal dari luar wilayah Lumajang, maka MKKS mengadakan rapat dg agenda perkenalan anggota baru.
Bersamaan dengan giat tersebut sekaligus kordinasi dengan MKPS SMK Kab. Lumajang yang beranggotakan 2 (dua) orang pengawas sekolah jenjang SMK. Dalam forum ini berkesempatan menyampaikan dan mensosialisasikan peran baru pengawas sekolah dalam kerangka merdeka belajar sebagaimana termaktub dalam Perdirjen no 4831/2023 tentang peran pengawas sekolah dalam implementasi kebijakan merdeka belajar pada satuan pendidikan, dan juga tentang rencana kegiatan Penilaian Kinerja Kepala Sekolah (PKKS) tahun 2023 yang harus dilaksanakan bulan Desember 2023.
Setelah kegiatan sosialisasi SMK Pusat Keunggulan, kegiatan pendampingan selanjutkan adalah penyelarasan kurikulum bersama DUDIKA yang dalam hal ini hadir dari Jember.
Sebagai pengantar dan penguatan paparan paparan saya sampaikan tentang kenapa kurikulum smk harus diselaraskan dengan Industri, apa yang diselaraskan hingga bagaimana jika sudah selaras.
Proses penyelarasan dilakukan bersama para guru kejuruan DKV dan perwakilan Industri yang dipimpin langsung oleh WK Kurikulum dan WK Humas.
Degan berakhirnya Kegiatan pelatihan komite pembelajaran selama 10 hari, maka tindaklanjutnya adalah Inhouse Training (IHT) yang mengikutsertakan semua guru.
Kegiatan IHT yang pertama adalah sosialisasi yang hari ini dilaksanakan dengan nggundang pihak cabang dinas serta pengurus yayasan PGRI.
Dari cabang dinas diwakili oleh bpk Cahyo selalu kasi untuk wilayah kab. Lumajang yang dalam kesempatan ini membuka kegiatan secara resmi.
Materi utama sosialisasi tentang Program SMK Pusat Keunggulan saya paparkan kepada seluruh peserta.
Adapun program keahlian yang menjadi unggulan adalah Desain Komunikasi Visual (DKV), dengan program fisik berupa pemenuhan sarana prasarana berstandar IDUKA.
Wirkshop bertajuk Peningkatan kompetensi guru dilaksanakan di SMK Negeri 1 Bondowoso Sabtu 14 Oktober 2023. Sesuai permintaan WK Kurikulum bpk Nanang bahwa materi tentang prinsip pembelajaran merdeka. Tidak sekedar teori cerita tetapi harus dipraktikkan.
Atas dasar permintaan tersebut maka skenario workshop kali ini saya mulai dengan tanya jawab refleksi pembelajaran, apersepsi tentang pentingnya pembelajaran berpusat pada siswa, dan menyenangkan.
Setelah capaian dan tujuan kegiatan diketahui bersama selanjutkan membuat kesepakatan tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama berkegiatan.
Kegiatan dibuka dan diawali oleh arahan kepala sekolah Drs. Malik, M.Pd yang antara lain menyampaikan terimakasih kepada para guru yang meluangkan waktunya hadir di sekolah walau hari libur demi kemajuan sekolah.
Kemudian Pengawas Pembina bpk A. Haris, S.Pd yang juga hadir ditengah tengah kgiatan berlangsung menyampaikan penguatan bahwa sebagus apapun model metode pembelajaran jika tidak sampai di kelas ya tidak akan ada manfaatanya, karena itu kehadiran guru di kelas sangat dan harus diutamakan.
setelah pengecekan dukumen beberapa hari lalu dan tebusan ternyata dukumen dan lembar validasi belum sesuai, maka hari ini pagi sekali berkunjung ke sekolah.
Ditemui langsung oleh Kepala Sekolah (bpk Dondin), wk kurikulum (bpk Dian) dan katas (ibu Mariya). Setelah berdiskusi beberapa lama, maka selanjutkan pengecekan dukumen untuk dicocokkan bersama-sama dengan instrumen validasi.
Terdapat beberapa catatan dan juga diskusi tentang sebagian isi dari dukungan KTSP tersebut.
Pada kurikulum merdeka pembelajaran berbasis proyek (project based learning) menjadi model pembelajaran yang memiliki perhatian tersendiri. Ada beberapa mata pelajaran yang namanya saja sudah projek, seperti Projek Produk Kreatif dan Kewirausahaan, Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial, juga ada kegiatan kokurikuler yaitu Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).
Oleh karena itu dalam setiap kesempatan saya selalu mengajak Kawan guru untuk menerapkan model pembelajaran tersebut baik secara mandiri pada mata pelajaran sendiri maupun berkolaborasi antar kata pelajaran. Untuk SMK yang sudah siap dengan berbagai sarana prasarana, perangkat juga dukungan IDUKA, model pembelajaran teaching factory layak untuk diterapkan.
Hari ini untuk memotivasi dan merefleksi pelaksanaan pembelajaran projek yang dilakukan oleh para guru kejuruan bisnis daring dan pemasaran di SMK Negeri Tempursari, saya menghadiri projek yang sedang digelar oleh para siswa yaitu Bazar.
Kegiatan ini dilaksanakan didepan pintu gerbang sekolah, dan terlihst cukup meriah dengan ditampilkannya aneka hiburan oleh para siswa. Jadi dalam hal ini siswa tidak saja menggelar bazar tetapi juga menampikan kesenian.
Temuan yang perlu untuk ditingkatkan dalam projek berikutnya antara lain penulisan perencanaan pembelajarannya. Judul rencana kegiatan berupa proposal kegiatan, harusnya berupa RPP atau Modul Ajar.
Sebagaimana dijelaskan dalam buku panduan pembelajaran dan asesmen kurikulum Merdeka bahwa perencanaan pembelajaran minim memuat tujuan pembelajaran, Kegiatan pembelajaran, dan asesmen.
Walau demikian yang dituliskan sebagai proposal kegiatan sebenarnya sudah membuat ketiga komponen diatas namun belum teridentifikasi sesuai dengan ATP yang sudah disusun.
Sebagai pengawas pembina saya sangat mengapresiasi upaya perbaikan pembelajaran yang sudah dilaksanakan oleh para guru ini, sehingga prinsip pembelajaran yang berpusat pada murid dapat tercapai.
Berangkat dari sebuah keinginan dari berbagai pihak untuk membuat hati ini lebih baik dari hari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini, dan adanya perubahan peraturan serta tata cara dalam PKG, PKKS, Angka Kredit sebagai akibat terbitkan Perdirjen GTK nomor 2626/B/HK.04.01/2023 tentang model kompetensi guru sebagai pengembangan dari Perdirjen NOMOR 6565/B/GT/2020, tentang model kompetensi dalam pengembangan profesi guru, maka perlu dilaksanakan sosialisasi secara langsung kepada kepala sekolah dan guru.
Kegiatan ini dilaksanakan di ruang serba guna SMK Muhamadiyah Lumajang dengan perta dari seluruh SMK negeri dan swasta di wilayah Lumajang yang berjumlah 150 orang terdiri dari kepala sekolah dan guru/tim penilai PKG.
Pembukaan kegiatan diawali dengan sambutan ketua MKKS dan dilanjutkan dengan sambutan pengarahan Kepala Saksi SMA/PKLK yang meakili Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Jember.
Dalam sambutannya ketua MKKS (Zainal Abidin,SPd) menyatakan bahwa kegiatan ini terselenggara atas kerjasama antara cabang dinas pendidikan wilayah jember untuk kab Lumajang bersama dengan MKKS SMK Negeri Dan Swasta Kab Lumajang.
Sementara itu Kepala seksi SMA/PKLK mengingatkan tentang model kompetensi guru yang terdiri dari pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional.
Materi sosialisasi tentang PKG dan PKKS disampaikan oleh bpk Nanang MC Yusuf selaku koordinator pengawas cabdin jember Lumajang. Dan dilanjutkan oleh ibu Retna Irrawati tentang aplikasi PKG 360 derajat.
Sesi agak menarik ketika peserta mencoba membka aplikasi PKG 360 yang dibagikan. Aplikasi ini sebenarnya bukanlah sesuatu yang baru, karena sudah banyak sekolah yang sudah mencoba menggunakan di tahun sebelumnya dengan berbagai modelnya. Hanya saja kali ini aplikasi bersumber dari APSI pusat. Namun dalam kesempatan ini juga dipersilahkan jika Kepala sekolah dan tim menggunakan aplikasi lain, yang memang faktamya saat ini telah banyak yang beredar baik yang gratisan maupun berbayar.
Kegiatan diakiri dengan sesi tanya jawab seputar PKG, dan dilanjutkan makan siang bersama.
Menjelang pelaksanaan Penilaian Kinerja Kepala Sekolah (PKKS), hari sembari melakukan verifikasi dan validasi dukumen Kurikulum (KTSP dan KOSP) tahun Pelajaran 2023/2024, berkesempatan bincang santai bersama kepala sekolah (Ibu Roizatul, MPd) tentang capaian kinerja selama kepemimpinannya sebagai kepala sekolah yang baru berjalan sepuluh bulan.
Dari perbincangan ini ternyata banyak hal yang dapat terungkap sebagai perubahan dalam masa kepemimpinannya. Mulai dari standart isi, standar proses/pembelajaran, standaet pendidik dan tendik, standar sarana dan juga standar pembiayaan.
Standar isi, kepala sekolah senantiasa memastikan kesiapan guru dalam melaksanakan pembelajaran yang berupa perencanaan/perangkat pembelajaran. Termasuk dokumen KOSP dan KTSP yang beliau kawal dan pastikan secara langsung penyusunannya.
Standar sarana juga secara bertahap melengkapi kebutuhan peralatan praktik baik untuk jurusan DKV maupun Teknik Sepeda Motor.
Kemudian yang terlihat mencolok adalah pada standar pendidik dan tendik, dimana selama kepemimpinannya yang belum genap. Setahun ini telah terjadi pergantian pendidik/guru yang menurutnya lebih baik/profesional dari sebelumnya.
Untuk implementasi kurikulum merdeka, juga dinyatakan Serdang terus diupayakan mulai dari penerapan pembelajaran berpusat pada siswa/pembelajaran menyenangkan hingga implementasi P5.
Dalam rangka peningkatan kompetensi guru tentang asessmen pada kurikulum merdeka, hari ini meksanakan pendampingan dalam sebuah workshop yang dilaksanakan di SMK Negeri Senduro.
Kegiatan ini diikuti oleh seluruh guru dan dibuka secara resmi oleh kepala cabang dinas pendidikan wilayah jember Sugeng Trianto, S.Sos,MM. Workshop ini dilaksanakan selama 3 (tiga) hari dengan materi dan nara sumber dari berbagai instansi seperti BNN, juga Dinas Kesehatan/puskesmas.
Tentang asesmen sendiri outputnya adalah adanya kesepakatan bahwa pada kegiatan sumatif akhir semester yang akan datang akan dilaksanakan dalam bentuk tes dan juga non tes seperti praktik/kinerja, projek juga podcast/lisan.
Untuk bentuk tes disepakati akan menerapkan soal yang bervariasi yaitu pilihan ganda, pilihan ganda komplek, menjodohkan, benar salah, isian singkat, dan uraian dengan jumlah soal cukup 20 butir saja. Tetapi semua soal merupakan soal HOTs.
Jika kesepakatan ini dapat dilaksanakan maka akan menjadi sesuatu yang baru bagi SMKN Senduro, karena selama ini asesmen hanya dilakukan dalam bentuk tes dengan jumlah soal 40 butir pilihan ganda.
Tujuan dari kesepakatan ini adalah untuk mendorong dan membiasakan serta meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi siswa.
Dalam rangka peningkatan kualitas lulusan SMK Syarifuddin mulai menggandeng dunia usaha/industri sebagai partner. Kegiatan awal berupa penandatangan naskah kerjasama yang antara lain adalah SINKRONISASI kurikulum untuk kompetensi keahlian Akuntansi dan keuangan lembaga, Terunik komputer jaringan dan Desain dan produk busana.
Adapun industri yang dihadirkan adalah PT. Ryo Digital Textile, PT. Gonet Mandiri Teknologi dan Koperasi Ghanesa Klakah.
Dalam kesempatan ini saya memberikan penguatan tentang pentingnya sinkronisasi/penyelarasan kurikulum bagi smk apapun kurikulumnya.
Memenuhi undangan SMK Negeri 6 Jember dalam agenda SMK PK bertajuk peningkatan kapabilitas gtk, sekolah anti perundungan, budaya kerja, dan pembelajaran teaching factory, selama dua hari membersamai para guru dalam workshop diatas.
Kegiatan dibuka oleh kepala sekolah, yang menyampaikan harapan agar para guru dapat terus meningkatkan kinerjanya, kompetensinya, utamanya dalam penerapan teaching factory. Karena pembelajaran ini merupakan salah satu sumber pendapatan bagi sekolah yang sudah ditetapkan sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) oleh gubernur Jawa Timur sejak awal 2023.
Pada hari pertama workshop juga hadir pengawas pembina bpk Dede dan memberikan penguatan tentang disiplin ASN serta pentingnya budaya kerja.
Output dari workshop ini yaitu indentifikasi budaya kerja yang harus diterapkan disekolah dengan kompetensi keahlian Adm Perkantoran, Akuntansi, Pemasaran, RPL, DKV dan Kris Batik, dengan berbagai karakternya. Selanjutkan para guru sesuai dengan kompetensi keahliannya membuat pemetaan produk untuk penerapan teaching factory.
Sebagai sekolah BLUD di SMKN 6 Jember ini sudah memiliki unit-unit usaha yang cukup dapat menghasilkan diantaranya depo air mineral, mini market, galery batik dan penyewaan.