Jumat, 25 April 2025

Memperkenalkan PS baru

Kamis, 24 April 2025

Dengan bertambahnya pegawas sekolah baru di lingkungan cabang dinas wilayah Jember, maka efektif per bulan Maret 2025 jumlah lembaga yang saya dampingi menjadi berkurang, dari 20 lembaga menjadi 8 lembaga saja.

Hari ini agenda mengantar dan memperkenalkan pengawas baru (ibu Titik) kereta Kepala sekolah dan staf di SMKN Klakah dan SMKN WYSN Sukodono.

Di SMKN Klakah bertemu dan disambut langsung oleh kepala sekolah BPK Siyono, beserta wk kurikulum bpk Edi.
Sedangkan di SMK WYSN diterima oleh para wk dikarenakan ibu kepala sekolah masih mendampingi siswa dalam LKS di malang. 



Rabu, 23 April 2025

Studi Tiru ke SMK Bina Bangsa Dampit

Mendampingi Kepala SMKN Pasirian melaksanakan studi tiru di SMK bIna bangsa Dampit, sekalian mengunjungi siswa yang sedang mengikuti LKS PRIV Jatim di Malang.



Rombongan diterima dengan baik oleh kepala SMK Bina Bangsa Dampit beserta para staf. Banyak hal yang dapatkan di SMK ini, karena memang banyak prestasi baik dalam bidang akademik maupun non akademik, juga termasuk pesatnya perkembangan badan usaha milik sekolah dengan berbagai macam produk. 

Sebagai contoh bank mini yang dikelola dan sebagai bentuk Tefa kompetensi perbankan, saat ini memiliki perputaran uang senilai 6 milyar.

Kemudian Tefa yang lain adalah penyewaan alat berat oleh jurusan teknik alat berat. 

Keunggulan lain SMK bina bangsa adalah keberadaan Bursa Kerja Khusus (BKK), yang dapat menyalurkan lulusan melalui kerjasama dengan berbagai industri besar. Termasuk dengan Group Astra, hingga mendapatkan gelar SMK Nasional Showcase.





Senin, 21 April 2025

Pendampingan pembagian ijasah SMKN 1 Lumajang

Menindaklanjuti intruksi kepala dinas pendidikan prov Jatim, agar sekolah pro aktif dalam membagikan ijasah kepada alumni yang belum mengambil ijasahnya.

Fakta di sekolah banyak sekali faktor kenapa masih banyak ijasah yang belum diambil atau masih tersimpan di sekolah. Antara lain pada periode sebelum tahun 2017 di sekolah negeri masih ada kewajiban pembayaran SPP, sehingga kepada lulusan yang masih memiliki tanggungan maka ijasahnya tidak dapat diambil. Kemudian ada juga faktor lulusan yang langsung bekerja sebelum ijasah terbit baik doakan kota maupun diluar kota/pulau, ini terjadi karena pada suatu periode pernah ijasah itu baru terbit setelah 3 bulan kelulusan. Ada juga lulusan yang langsung menikah sehingga sudah merasa tidak perlu ijasah, dan masih banyak lagi. 

Hari ini tadi sempat menemui dan menanyai beberapa alumni yang hadir ke sekolah. Mereka harus hadir ke sekolah karena ada juga yang belum menandatangani/cap tiga jari ijasah. 

Kemudian menurut penjelasan kepala tata usaha (ibu Fanikmah) ketika petugas (guru/staf) jemput bola dengan mengantarkan ke rumah alumni, ternyata bayak diantaranya yang sudah tidak tinggal sesuai alamat para niku induk, ada yang sudah pergi ke luar pulau, ada yang sudah meninggal dunia, dan banyak faktor lain termasuk alamat yang tertulis di buku induk tidak lengkap. 

Namun demikian sekolah tetap berusaha untuk secara proaktif membagikan ijazah yang masih ada di sekolah.