Menindaklanjuti intruksi kepala dinas pendidikan prov Jatim, agar sekolah pro aktif dalam membagikan ijasah kepada alumni yang belum mengambil ijasahnya.
Fakta di sekolah banyak sekali faktor kenapa masih banyak ijasah yang belum diambil atau masih tersimpan di sekolah. Antara lain pada periode sebelum tahun 2017 di sekolah negeri masih ada kewajiban pembayaran SPP, sehingga kepada lulusan yang masih memiliki tanggungan maka ijasahnya tidak dapat diambil. Kemudian ada juga faktor lulusan yang langsung bekerja sebelum ijasah terbit baik doakan kota maupun diluar kota/pulau, ini terjadi karena pada suatu periode pernah ijasah itu baru terbit setelah 3 bulan kelulusan. Ada juga lulusan yang langsung menikah sehingga sudah merasa tidak perlu ijasah, dan masih banyak lagi.
Hari ini tadi sempat menemui dan menanyai beberapa alumni yang hadir ke sekolah. Mereka harus hadir ke sekolah karena ada juga yang belum menandatangani/cap tiga jari ijasah.
Kemudian menurut penjelasan kepala tata usaha (ibu Fanikmah) ketika petugas (guru/staf) jemput bola dengan mengantarkan ke rumah alumni, ternyata bayak diantaranya yang sudah tidak tinggal sesuai alamat para niku induk, ada yang sudah pergi ke luar pulau, ada yang sudah meninggal dunia, dan banyak faktor lain termasuk alamat yang tertulis di buku induk tidak lengkap.
Namun demikian sekolah tetap berusaha untuk secara proaktif membagikan ijazah yang masih ada di sekolah.