Rabu, 08 Desember 2021

SMKN Rowokangkung, banyak potensi yang belum tergali



Giat PKKS hari ini di SMK Negeri Rowokangkung, Alhamdulillah berjalan lancar dan terkendali. Diterima oleh ibu Lilik M selalu kepala sekolah, giat dilaksanakan di salah satu ruang belajar dihadiri oleh sebagian besar guru dan staf.

Tim penilai saya ditemani seorang partner yang merupakan sosok pengawas sekolah yang luar biasa yaitu ibu Retna Irrawati, M.Eng yang sekaligus adalah Pengawas pembina SMK N Rowokangkung.

Salah satu yang saya sampaikan dalam pembukaan adalah bahwa giat PKKS ini bukanlah merupakan satu satunya cara untuk melihat dan menilai kinerja seorang kepala sekolah, karena masih banyak cara yang dapat dilakukan oleh pihak berwajib untuk menilai kinerja seorang kepala sekolah.

Sesi berikutnya adalah presentasi KS tentang capaian kinerja selama setahun terakhir, dalam kesempatan ini KS banyak menyampaikan perkembangan fisik sarana dan prasarana sekolah yang telah dicapai selama tahun 2020-2021.



PKKS dilakukan dengan menggunakan seperangkat instrumen yang diterbitkan oleh direktorat guru dan tenaga kependidikan yang itu merupakan standar Nasional.

Walau demikian warga sekolah terpaksa seorang kepala sekolah dapat memaknai hasil PKKS ini sebagai barometer kinerja dan dapat dijadikan sebagai pijakan untuk melakukan perbaikan dimasa yang akan datang.

Komponen perilaku kepala sekolah dinilai melalui angkat kepada siswa, guru, staf, dan orang tua, sehingga dalam hal ini penilai tidak lagi melakukan pengamatan dan penilaian.
Tetapi untuk komponen manajerial, supervisi, dan kewirausahaan dilakukan melalui pengecekan bukti fisik juga melihat kondisi nyata yang ada di sekolah.

Berdasarkan bukti fisik yang ada dan pengamatan yang kami lakukan aslinya masih banyak potensi yang akan di SMK N Rowokangkung ini yang belum dimanfaatkan dalam pengelolaan sekolah khusunya Sekolah Kejuruan. 

Untuk dapat memanfaatkan dan mengoptimalkan segala potensi baik SDM, sarana, dan sumber daya lainnya termasuk komite/masyarakat di seputar sekolah maka seorang kepala sekolah harus dapat merangkul semua komponen dalam sekolah.

SMK N Rowokangkung memiliki kompetensi keahlian yaitu: budidaya perikanan ikan air tawar, tata busana, teknik bisnis sepeda motor, dan multimedia.


Giat hari ini diakhiri dengan penyerahan berkas laporan hasil PKKS, semoga apapun dan berapapun nilainya momen ini dapat menjadi bahan bagi Kepala sekolah untuk terus mempertahankan prestasi dan menjadi bahan untuk melakukan perbaikan dan penyusunan program pengembangan sekolah di tahun 2022 yang akan datang.


Selasa, 07 Desember 2021

Paradigma Baru Pembelajaran SMK & Gerakan Sekolah Menyenangkan



Memenuhi undangan MKKS SMK Swasta Kab. Malang, hari ini membersamai para WK Kurikulum yang berjumlah 124 orang di Hotel Asida Kota Batu Malang.


Kegiatan ini digelar sebagai upaya menyongsong diberlakukan nya kurikulum baru SMK yang di tahun ini baru dilaksanakan di SMK yang menerima program SMK Pusat Keunggulan dari Direktorat SMK. Namun MKKS SMK Swasta Kab. Malang meyakini bahwa kurikulum baru tersebut akan diberlakukan untuk semua SMK di tahun pelajaran 2022/2023 yang akan datang.



Ada tiga poin materi yang menjadi bagian tugas saya dalam forum ini yaitu:
- Paradigma baru pembelajaran SMK
- Gerakan Sekolah Menyenangkan
- implementasi proyek penguatan profil pelajar pancasila dan biaya kerja.

Ada beberapa peserta yang berasal dari SMK PK yang berkesempatan berbagi pengalaman selama satu semester ini sudah melaksanakan kurikulum baru tersebut.

Disela-sela materi saya juga memberikan beberapa pertanyaan se bagai jajak pendapat kepada peserta, yang hasilnya seperti berikut.

Terhadap pertanyaan tentang bagaimana suasana hati peserta untuk menggambarkan kondisi pendidikan saat ini, ternyata ada 55 orang yang menyatakan GALAU, 25 orang menyatakan BANGGA, 21 orang menyatakan PRIHATIN, dan 5 orang menyatakan KECEWA.

Selanjutnya terhadap pertanyaan bagaimana suasana kejiwaan siswa dalam mengikuti pembelajaran saat ini. Ternyata sebagian besar peserta menyatakan bahwa siswa Kurang Semangat.

Satu lagi pertanyaan yang saya ajukan, kasus apa saja yang sering muncul di sekolah, hasilnya sebanyak 49b orang menyatakan bahwa siswa tidak d disiplin, 43 orang menyatakan terjadi demotivasi belajar, dan 4 orang menyatakan kesehatan mental.

Apapun hasilnya diatas adalah sebuah survei yang saya lakukan kepada peserta forum ini, yang jelas semua itu adalah PR besar bagi para wk kurikulum sebagai bekal dan bahan pertimbangan analisa dalam menyusun kurikulum operasional sekolah (KOS) yang akan datang yang tentu harus bermuara dan berpihak pada peserta didik/siswa/murid, yang memanusiakan manusia sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zamannya (student wellbeing).

PKKS terdampak erupsi Semeru

Agenda PKKS di SMK Negeri Tempursari yang sedianya Senin, 6 Des 2021 terpaksa harus ditunda karena akses Lumajang menuju Tempursari terputus akibat erupsi Semeru yang terjadi Sabtu lalu.

Satu-satunya akses dari Lumajang ke Tempursari adalah jalur lintas selatan piket nul, yang melewati jembatan legendaris yaitu "gladag perak".


Jembatan yang dibangun sejak jaman Belanda itu sudah mengalami rehabilitasi beberapa kali, dan kini tinggal kenangan karena rontok digerus oleh aliran lahar semeru yang dahsyat hari Sabtu lalu.


Sebagian besar guru di SMK Negeri Tempursari berasal dan berdomisili di wilayah Pasirian, Lumajang juga Jember terpaksa tidak dapat menjalankan tugas di sekolah karena putusnya jembatan tersebut.

Koordinasi bersama para pengawas sekolah yang lain juga koordinator pengawas serta kepala cabang dinas sudah dilaksanakan dan kesepakatan bahwa giat PKKS di SMK Negeri Tempursari ditunda sampai batas waktu yang belum ditentukan.

Semoga jembatan perak segera ada solusi sehingga wilayah Tempursari tidak menjadi terisolir dari Lumajang.