Pada sesi 2 TKA hari ini perjalanan kunjungan saya menuju SMK Al Hidayah Hidayah Candipuro. TKA diselenggarakan di 1 ruang 2 sesi dan 2 tahap dengan jumlah peserta masing-masing 15 orang sesuai ketersediaan perangkat.
Pengawas ruang 1 orang berasal dari SMAN Candipuro, hingga sesi 2 hari kedua ini TKA berjalan dengan lancar tanpa kendala.
Ini hari kedua pelaksanaan TKA jenjang SMK tahun 2025, dan kembali pagi hari saya hadir untuk memastikan di SMKN 1 Lumajang.
Menemui para pengawas ruang yang akan segera memasuki ruang masibg-mading.
Melihat perangkat penyelenggaraan TKA yang sudah disiapkan oleh panitia antara lain SK kepala sekolah tentang kepastian TKA.
Semua pengawas ruang yang berasal dari sekolah lain komplete hadir sesuai jadwal, yaitu Senin-Selasa tahap 1 karena SMKN 1 Lumajang hanya cukup terjadwal 1 tahap saja.
Memenuhi undangan kepala SMK Negeri 1 Lengkong Nganjuk hari ini saya hadir untuk mendampingi kawan-kawan guru merencanakan dan menyusun pembelajaran dan asesmen proyek. Sebagaimana yang disampaikan oleh kepala sekolah Ibu Noventry bahwa di sini belum terbiasa asesmen basis proyek sebagaimana yang dijumpai dan dilaksanakan oleh sekolah lain.
Dalam sambutanya ibu noventy menyampaikan besar harapan dan keinginnanya agar smk negeri lengkong segera melaksanakan asesmen basis proyek, maksimal pada sumatif ganjil bulan Desember yang akan datang.
Kegiatan IHT diikuti oleh sekitar 35 orang guru yang meliputi Ketua Program, guru kejuruan dan guru umum. Melalui berbagai contoh pada video yang saya tayangkan para guru ternyata aslinya sudah memiliki keinginan namun belum mengetahui bagaimana memulainya. Maka pada akhir paparan saya tentang asesmen pada pembelajaran mendalam mereka saya berikan contoh-contoh analisa materi pada sebuah rancangan projek kolaborasi antar mata pelajaran.
Selain mendampingi para guru dalam merancang asesmen proyek kolaborasi antara mata pelajaran, dalam kesempatan ini saya juga menyaksikan pembiasaan/pendidikan karakter yang dijalankan di smk negeri lengkong. Melalui dialog bersama WK Kesiswaan (pak Hamid) saya mendapatkan kesan tentang kedisiplinan para siswa yang luar biasa, hadir tepat waktu, berambut cepak (laki-laki), yang membawa motor mengenakan helm, tidak ada knalpor brong, parkir dengan rapi, dan lain-lain termasuk kebersihna lingkungan.
Namun untuk pembelajaran kejuruan masih belum begitu nampak ciri khasnya (menurut bu Noventy), oleh karena itu merupakan PR bagi beliau kedepan bagaimana mewujudkan nuansa kejuruanya. Salah satu gebrakan yang sudah dimulai adalah menyiapkan dan membuka jasa servis sepeda motor, jasa cuci sepeda motor, ganti oli dll, berhadap semoga fasilitas unit produksi ini dapat menjadi awal implementasi teaching factory.
